Jumat, 03 Juli 2020

Yongla Patria M Ketua Dewan Pendiri Forum Aktivis & Relawan Rekonsiliasi NasionaL (DPN -FAPREKEN) dukung Rerusfle Kabinet.

Sekretariat Presiden mengunggah video arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020. Dalam video tersebut Jokowi terlihat sangat geram, bahkan mengancam akan melakukan reshuffle atau membubarkan lembaga yang kurang kredible.

Menurut Yongla Patria M Pengamat Ekonomi, Advokasi & Kebijakan Publik ada beberapa hal yang membuat Presiden marah marah antara lain : 
1. Presiden  ingin para menteri dan pimpinan lembaga fokus memikirkan permasalahan rakyat di tengah masa pandemi. Dia minta agar sederet program dan kebijakan khusus pandemi bisa dilaksanakan dengan baik namun belum terlihat kinerja yang meningkat significant  thd hal tsb.
karena masih banyak rakyat Indonesia harus di bantu agar bisa menjalankan kehidupan secara baik, dengan ketersediaan makanan yang cukup, makanan bansos yang diberikan. Jaring pengaman sosial, jangan sampai terlambat,"  
2. Dalam kondisi pandemic  Presiden mengharapkan  harapkan dunia usaha bisa jalan usahanya dengan baik.  termasuk UKKM hrs jalan, Korporasi tidak mem PHK kan pegawai atau pekerja  yang dapat meningkatkan penggaguran sehingga melemahkan daya beli masyarakat yang ujungnya menambah kemerosotan Ekonomi NASIONAL.
3. Dalam mencapai hal tersebut di perlukan strategy yang fokus pada goal achievment yang melibatkan lintas kementerian.
4. Penyerapan anggaran yang belum berjalan maksimal di kementerian .
5.Presiden meminta  stimulus ekonomi untuk usaha mikro dan usaha kecil segera dicairkan.
6. Bantuan Sosial kepada masyarakat terkait pandemic harus lebih di maksimalkan,
dll.
 Kemudian terkait hal tersebut di atas  Presiden menyatakan akan membubarkan lembaga atau meresuffle Kabinet yang akhirnya di tanggapi oleh berbagai kalangan baik politisi, aktivist, pengamat, akademisi, tokoh tokoh dll.
Sehubungan dengan ungkapan Presiden tsb yang akan meresuffle kabinet  Pengamat Ekonomi, Advokasi & kebijakan Publik Yongla Patria M yang juga Ketua Dewan Pendiri Forum Aktivis & Relawan Rekonsiliasi NasionaL (DPN -FAPREKEN) mendukung pernyataan Presiden tersebut,   memang ada kementerian atau Lembaga setingkat Kementerian yang pucuk pimpinannya mulai dari Menterinya sd level Eselon satu sd eselon dua nya perlu di resuffle mengingat kinerjanya belum bisa di rasakan secara nyata oleh masyarakat, demikian imbuh Yongla Patria M, perlu di ketahui bahwa Ketua Dewan Pembina DPN FAPREKEN adalah Sukmawati  Sukarnoputri.
Dari Awal terbentuknya kabinet, saya sdh memberikan masukan secara terbuka kepada Presiden tentang perlunya Strategic Planning yang Detail, Time Targeting & Gol Achievment secara periodik, perlu adanya pembaharuan KPI ( Key Perfomance Indikator ),  Punish & Reward system yang transparan, SDM Management yang terbuka, bersih dan tidak korup, mengurangi beban beban pengeluaran yang tidak perlu ( Effesiensi ) dll  sehingga dari semuanya itu bisa terlihat mana saja Kementerian atau Lembaga Kementerian yang bagus kinerjanya dan achievement, sehingga hal inilah yang akan menjadi acuan Presiden dalam melakukan resuffle kabinet, demikian ungap Yongla Patria M.
Tambah Yongla Patria lagi sebaiknya Presiden lebih fokus lagi pada sektor menumbuhkan Perekonomian Nasional selain resufle kabinet maka yang di perlukan adalah mencari terobosan pembaharuan ekonomi daripada kembali melakukan hutang yang akibatnya membebani fundamental ekonomi nasional yang akan di tanggung anak cucu cicit kita di masa yang akan datang. Salah satu contoh adalah Penyerapan anggaran, memang benar di perlukan penyerapan anggaran di sebuah kementerian namun dalam penggunaannya jika salah fokus maka hanya akan berbalik blunder menjadi beban anggaran secara nasional alias gagal, yang lain adalah stimulus ekonomi secara besar besaran sebaiknya di fokuskan untuk UMKM, rakyat kecil, mengatasi pengganguran, penambahan modal kerja para para pebisnis  kecil kecilan ( mikro )  dan stimulus jangan di arahkan banyak untuk Korporat artinya sedikit saja alokasi untuk korporat misalnya 20 % dari total anggaran stimulus tsb. Dan mungkin masih banyak terobosan terobosan lainnya yang tentunya tidak bisa saya sebutkan di sini, demikian ungkap Yongla Patria M.

Ketika apakah resuffle kabninet di perlukan dan apakah  DPN FAPREKEN mempunyai calon ? Yongla Patria M sebagai ketua Dewan Pendiri Fapreken menyatakan itu hak preogratif Presiden, namun jika Presiden menghendaki resufle kabinet maka Fapreken yang adalah Organisasi pendukung pak Jokowi dari mulai Gubernur sd Saat ini menjadi Presiden, hanya mendukung dan mengusulkan kepada Presiden sesorang yang kami anggap Kredibel dan mempunyai kompetensi yang tinggi serta merakyat yakni Dr Lukmanul Hakim M.Si.Tokoh di bidang Ekonomi Kerakyatan dalam Arus Baru Indonesia (ARBI) dimana Dr Lukmanul Hakim juga pendukung berat Jokowi- KH Ma"ruf Amin dalam Kampanye Pilpres kemarin, dan beliau juga tergabung dalam berbagai organisasi dan relawan pendukung Jokowi - Ma"ruf Amin demikian imbuh Yongla Patria M.

                                   ---------------------000 -------------------




Tidak ada komentar:

Posting Komentar